Jumat, 13 November 2009

Knowledge Sharing Culture

Olyvia Kyriakidou (2004) mengungkapkan bahwa strategi KM yang berhasil adalah bila organisasi dapat menyertakan lingkungan kultur organisasi yang kaya ke dalam visi dan misinya. Untuk itu organisasi harus mengidentifikasi dan mengatasi hambatan yang mengganggu terbentuknya kultur yang digerakkan pengetahuan (knowledge driven culture). Adanya knowledge sharing culture merupakan syarat bertahannya organisasi.

Sharon Jones (dalam Kyrikadou, 2004) mengungkapkan bahwa untuk mengembangkan knowledge sharing culture, kita harus :
-Memahami kultur dan subkultur kini
-Beradaptasi dengan culture yang ada dan perlahan mengubahnya
-Menyediakan waktu, karena pengetahuan memang membutuhkannya
-Menciptakan proses dan perilaku yang mencerminkan kultur yang mau dibangun
-Membangun alat – symbol budaya dan cara-cara praktis

Uniysis (dalam Kyriakidou, 2004) menekankan pentingnya peranan community of practices karena komunitas seperti ini merupakan kelompok yang memiliki tujuan bersama, yang berfokus pada peningkatan kemampuan professional dan termotivasi untuk berbagi pengalaman, insight, pengetahuan dan best practices.

Bruno Balnavera menunjukkan bahwa keberhasilan knowledge sharing bergantung pada :
-Kepemimpina dan support atasan untuk sharing dan menggunakan tool yang ada
-Mengacu pada proses bisnis yang terintegrasi dengan mengidentifikasi siapa yang memiliki dan membutuhkan knowledge tertentu,
-Mengembangkan nilai-nilai kultur yang mencakup merasa menjadi bagian dari komunitas, merasa dihargai dan dipercaya, merasa bahwa pencapaian bersama akan lebih tinggi daripada melakukan sendiri, merasa lebih hemat usaha dan waktu bila melakukan bersama, peer recognition dan mobilitas internal
-Memberikan reward terhadap kesediaan sharing sehingga memungkinkan perubahan kultur dan perilaku
-Teknologi yang dimiliki

Kyrikiadou menyimpulkan bahwa suatu knowledge sharing culture memili ciri sebagai berikut :
-Bersifat self managed daripada control yang dipaksakan
-Pemimpin alami (natural leader) daripada pemimpin yang ditunjuk
-Konsultasi daripada komando dan kontrol
-Pekerjaan yang didefinisikan secara longgar
-Komunikasi lateral daripad vertikal
-Terdistribusi daripada tersentral
-Interdependen daripada independen
-Outward looking daripada inward looking
-Mampu mentoleransi ambiguitas daripada keteraturan
-Menghargai perbedaan
-Kekuasaan yang didasarkan kesediaan knowledge sharing